Yang diam tak bergeming di ujung jalan. Tak berani melangkah maju ataupun mundur.
Kamu menengok ke belakang lalu memasang muka masam.
Kemudian menatap aku dengan senyum setengah sadar yang dipaksakan.
Kamu mau memilih, tapi tak sanggup.
Aku mau dipilih, tapi tak mau memaksa.
Lalu kita tetap berjarak. Mungkin untuk selamanya.
No comments:
Post a Comment