Bukan berniat membuat naskah film drama remaja dengan judul yang hampir mirip. Atau bahkan menyerempet ceritanya.
Ini bukan fiksi, ini realita.
Membuka rentetan email di bagian paling bawah inbox. Berisi curhatan klasik dengan saudara terkasih. Aku tertegun. Kembali mengingat masa-masa itu.
Ketika itu, aku rela menghabiskan waktu berbulan-bulan menangisi lelaki yang sama.
Ketika itu, aku terus memanggil namanya di dalam benakku, berharap dia akan kembali, dan tak akan pergi lagi.
Ketika itu pula, aku merasa aku telah mengerti cinta.
Tapi sekarang, aku mempertanyakannya kembali. Apa itu cinta?
Terasa seperti sebuah kemunduran. Hal yang dulu telah kau pahami dengan sangat, kini hanya menjadi pertanyaan besar tanpa jawaban yang tepat.
Cinta seperti bahasa asing yang abstrak dan sulit untuk dijabarkan, namun setiap orang memiliki penerjemahnya sendiri yang akan membuatnya paham, apa itu cinta.
Hanya ada dua pilihan sekarang. Cari dan temukan dia, atau tunggu sampai dia datang kepadamu.
No comments:
Post a Comment