Saturday, March 24, 2012

Vanilla

Hangat. Kadang terlalu menyengat.
Rumput hijau dan ilalang, dan juga kamu untuk dipandang.
Menggenggam yang dingin lembut di tangan.
Manis. Rasa vanilla dan kismis.
Kita berbaring menatap langit biru.

"Tuhan sedang hobi melukis", kataku.
"Lalu kanvasnya ditiup-tiup agar cepat kering", katamu.
"Atau dipasangi lampu sorot? Mungkin lukisanNya kali ini sudah masuk galeri!" jawabku semangat.

"Yang mana saja boleh. Asal dilukisanNya ada kamu dan aku, bersama"
Hangat. Tanganmu mendarat.
Diatas kepala, melepas segala penat.

"Ayo habiskan es krim mu! Jangan sampai meleleh dan merusak lukisanNya"
Tawa tergelak. Kita tak bisa mengelak.
Ini cinta. Manis, seperti vanilla.

No comments:

Post a Comment