Wednesday, December 19, 2012

Diam

Aku ingin berjalan sambil memakai kacamata kuda. Agar terfokus melihat apa yang ada di depan mata.
Lalu memakai tutup telinga tebal berbahan wool. Atau handy talky yang digunakan berdua.
Kamu dan aku. Sehingga aku bisa mendengar suaramu. Biar saja hanya kita yang berbicara.

Tapi tentu saja, kita bisa berlari bebas tanpa tujuan.
Berguling-guling di tanah lapang atau menyelam di lautan dalam.
Meluncur turun dari bukit salju atau menendang pasir putih sekuat yang kamu mampu.

Dan diatas itu semua, ada hal yang tak perlu dipikirkan. Karena sudah otomatis terpogram.
Semoga tidak sulit untuk menemukan jalan pulang.
Semoga tetap siaga dalam proses penjagaan.

Untuk hati yang terjalin dan jiwa yang terlepas.
Aku sayang kamu.

Sunday, December 9, 2012

Dido - White Flag

"I will go down with this ship. And I won't put my hands up, and surrender. There will be no white flag above my door. I'm in love. And always...will be"

Friday, December 7, 2012

Another Life Guru

Pengalaman selalu berhasil jadi guru terbaik. Tinggal pilih. Mau yang dirasakan sendiri, atau yang dirasakan orang lain? Yang penting kita bisa ambil ilmu kemudian merumuskan trik terbaik untuk menghadapinya. Atau lebih baik lagi....... ya menghindarinya.
Penghuni kolom sebelah sudah dua kali dirundung masalah. Dengan cara yang kurang lebih sama. 'Diserang' atas apa yang telah diucapkan. Begitulah kurang lebih. You should be more careful next time, my dear.

Life's not as easy as you could imagine.
And I'm glad to know, maybe the best plan you can build for your life is by living it. Imagine is never enough.
You might find yourself lost, or clueless.
But what could you expect more? It's life anyway.

"Kita lagi ngejalanin hal yang kita sendiri gak tau bakal kemana arahnya. Mungkin kita bisa cari tau bareng jalan mana yang paling tepat."

Tuesday, December 4, 2012

Lanjutan 140 karater


Pernyataan yang diungkap dengan penuh kesadaran.
Bukan berarti ingin lari dari kenyataan.
Atau sekedar memungkiri keadaan.
Bukan itu.

Hanya rasanya sedang lelah memikirkan banyak hal yang mungkin seharusnya bisa di eliminasi.
Membuat skala prioritas sesuka hati.
Tak berdasar kepentingan, kali ini yang aku butuh berdasarkan tingkat kesanggupan.
Dan pertimbangan kesiapan badan.
Dan ketepatan waktu.
Dan kondisi situasi lingkungan yang menjadi penentu.

Jangan lagi menutup mata, coba lihat apa yang nyata.
Hidupmu, terkadang akan lebih mudah bila kamu bisa berpikir lebih sedikit dari yang seharusnya.
Atau paling tidak, akan sedikit lebih menyenangkan. Bila kamu tahu apa yang pantas untuk dirasakan.